JARINGAN PADA TUMBUHAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang.
Sama halnya seperti hewan, tumbuhan juga memiliki
banyak sel. Dari gabungan banyak sel atau bahkan berjuta- juta sel tersebut
membentuk jaringan yang masing – masing memiliki fungsi dan kegunaan yang
berbeda.
B. Rumusan masalah.
Membahas beberapa pokok
materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja jaringan yang ada
pada sebuah tumbuhan.
a. apakah pengertian
dari jaringan pada tumbuhan ?
b.
apa saja macam – macam dari jaringan tumbuhan ?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini :
a.
mengetahui pengertian dari jaringan pada tumbuhan
b.
mengetahui macam – macam jaringan pada tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang dengan asal usul,
struktur, dan fungsi yang sama[1].
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang
tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan
jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang
kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan
Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel
tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk
organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.[2]
B. Macam –
Macam Jaringan
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
1. Jaringan
Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan
ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi
yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan
dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
A. Jaringan
Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda.
Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan
berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
·
jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin
sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
·
letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang
kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
·
Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering
disebut pertumbuhan primer.
·
jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang bukan melebar.
B. Jaringan
Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari
jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan
jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada
di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda
dari yang sebelumnya. Pertumbuhan jaringan meristem
sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder
yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem
apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1.
Meristem apikal adalah
meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal
selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat
aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan
yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2.
Meristem interkalar atau meristem
antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan
jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah
batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3.
Meristem lateral atau
meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder.
Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai
kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada
akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan
akar dan batang[3].
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan
totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi
membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu
a.
Jaringan penutup
Jaringan
penutup terdiri atas sel epidermis dan turunannya. Fungsi jaringan penutup
adalah[4]
1. Melindungi tumbuhan
terhadap pengeluaran air yang berlebihan.
2. Melindungi tumbuhan
terhadap kerusakan mekanis
3. Menjaga atau
mengatur tubuh tumbuhan.
Epidermis
Sel epidermis merupakan lapisan terluar dari daun,
bunga, buah , biji , batang dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder.
Secara fungsi dan morfologi , sel epidermis tidak seragam, ada yang
bermodifikasi menjadi semacam rambut, sel penutup stomata, dan sel lain yang
khusus.
Adapun Struktur
jaringan epidermis, yaitu epidermis biasanya terdapat di seluruh organ hidup
yang tidak mempunyai penebalan sekunder. Beberapa tumbuhan seperti monokotil
yang hidupnya lama, tidak mempunyai penebalan sekunder, epidermis di gantikan
oleh jaringan gabus. Pada spermatophyta, epidernis terdiri atas selapis sel
tunggal. Namun pada tumbuhan tertentu mempunyai beberapa lapisan sel, yang
secara morfologi berbeda dengan jaringan dasar di bagiasn dalam , dan di
temukan di sebelah dalam lapisan permukaan. Dinding sel epidermis tebalnya
berbeda- beda , ada yang berdinding tipis, ada yang tebal dan ada dinding
periklinnya lebih tebal daripada dinding antiklin. Pada biji, sisik dan helai
daun tertentu , misalnya helai daun conifer
,dinding sel epidermis sangat tebal dan berlignin.[5]
b. Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum
berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh
tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar
yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer
dengan selulose yang tipis. Ruang
interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit
batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel
parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan
cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim..
Parenkim merupakan jaringan dasar yang
terdapat di seluruh tubuh tumbuhan. Istilah parenkim umumnya menunjuk pada
suatu jaringan yang kekhususannya relatif kecil dan mempunyai fungsi fisiologi
yang sangat beragam dalam tumbuhan. Sel parenkim masih mampu membelah, bahkan
pada sel dewasa.mereka memainkan peran penting dalam proses menutup luka dan
regenerasi. Sel parenkim dewasa dapat menghasilkan keaktifan meristematis jika
lingkungannya sengaja diubah. Penelitian baru – baru ini menunjukkan bahwa
sekelompok kecil sel parenkim , atau bahkan suatu sel , jika ditumbuhkan pada
biakan media yang benar, dapat menghasilkan tumbuhan yang akan berbungan dan
menghasilkan biji. Secara filogenetik, parenkim tubuh primer dianggap sebagai
jaringan primitif, karena pada tumbuhan multisel tingkat rendah hanya terdiri
atas jaringan parenkim saja. Secara ontogen , parenkim dapat juga dianggap
primitif karena selnya secara morfologi sama dengan sel meristem.
Dinding sel parenkim dasar, termasuk
mesofil daun , relatif tipis dan dikelompokkan sebagai dinding primer. Pada dinding,
biasanya terdapat plasmodelmata yang sering kali terpusat dalam noktah primer
yang sering kali tersebar dalam dinding.
Parenkim primer berkembang dari meristem
dasar yang berhubungan dengan unsur pembuluhprokambium atau kambium. Felogen
pada kebanyakan tumbuhan juga menghasilkan parenkim (feloderm). Parenkim
terdiri atas sel hidup dengan berbagai bentuk dan fungsi fisiologi yang
berbeda.
Sebagian besar tumbuhan, seperti
empulur, semua atau hampir semua korteks akar dan batang.perisikel, mesofil
daun, dan daging buah, terdiri atas parenkim . sel parenkim juga terdapat dalam
floem dan xilem.
Kebanyakan bentuk sel parenkim bersisi
banyak (polihedral). Sel parenkim memanjang di jumpai dalam jaringan polisade
daun dan pada jari- jari empulur. Sel parenkim yang berongga terdapat pada
permukaan spons dan pada parenkim palisade Lilium.
Sel parenkim bersisi banyak dengan
ukuran sedang biasanya mempunyai 14 sisi. Pada sel yang lebih kecil, jumlah
sisinya semakin berkurang, sedangkan pada sel yang lebih besar, jumlah sisinya
semakin banyak. Jumlah dan ukuran ruang antar sel terjadi sebagai akibat dari
jumlah sisi polihedral.
Berdasarkan fungsinya, ada beberapa
macam parenkim , antara lain :
a.
klorenkim
adalah sel parenkim yang berisi kloroplas
dan berfungsi untuk fotosintesis. Sel ini biasanya mempunyai sebuah atau
bebrapa vakuola. Misalnya parenkim palisade pada daun karet.
b.
parenkim penimbun
adalah sel parenkim yang biasanya berisi
leukoplas (cadangan makanan )seperti
karbohidrat , protein dan lemak.sel parenkim ini dapat menyimpan bahan cadangan
yang berbeda sebagai larutan didalam vakuola, dalam bentuk partikel padat, atau
cairan di dalam sitoplasma. Sel – sel parenkim penimbun tersusun rapat , tanpa
ruang antar sel.parenkim penimbun biasanya terdapat pada empulur batang , akar,
umbi , rimpang , buah dan endosperm biji. Misalnya , parenkim penimbun pada
pisang.
c.
parenkim air
parenkim air umumnya terdapat pada tubuh
tumbuhan yang hidup di daerah kering ( xerofit), tumbuhan epifit seperti
orchidaceae, dan tumbuhan sukulen. Umumnya , sel berukuran besar, berdinding
tipis , lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung hanya sedikit kloroplas atau
bahkan tidak ada sama sekali. Sel penyimpan air mempunyai vakuola besar yang
berisi cairan berlendir. Senyawa berlendir ini tampaknya dapat meningkatkan
kapasitas penyimpanan air dan juga terdapat dalam sitoplasma maupun dinding
sel.
Sel parenkim penyimpan air sebagai bahan
cadangan juga terdapat pada umbi kentang , yang menyuplai air pada bagian
tumbuhan yang sedang mulai berkembang dan pada proses pembentukan batang.
d.
Aerenkim
Sel- sel aerenkim mempunyai banyak ruang
antarsel yang berkembang maksimum. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan
daun tumbuhan yang tumbuh di tempat yang banyak mengandung air dan tumbuhan
yang habitatnya di air (hidrofit ). Jaringan ini penting untuk pertukaran
udara. Misalnya pada enceng gondok[6].
c. Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
a)
Jaringan Kolenkim
Kolenkim
berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada
tumbuhan menerna dan pada organ dewasa. Kolenkim bersifat plastis sehingga
dapat meregang secara irreversibel (tidak kembali ke bentuk semula) dengan
adanya pertumbuhan organ. Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi
lebih mudah rusak daripada kolenkim muda. Ada hubunga fisiologi dan morfologi antara
kolenkim dan parenkim. Pada tempat kedua jaringan tersebut berdampingan
terdapat bentuk peralihan antara type kolenkim dan parenkim.
Kolenkim
seperti halnya parenkim dapat berisi kloroplas. Kolenkim yang kolenkim yang
mirip dengan parenkim berisi banyak kloroplas, sedangkan kolenkim khusus yang
terdiri atas sel yang sempit memanjang, hanya sedikit atau tidak mengandung
kloroplas sama sekali.
Dinding
sel terdiri atas selulosa, sejumlah besar pektin, dan hemiselulosa, tetapi
tidak mengandung lignin. Senyawa pektinnya bersifat hidrofil sehingga dinding kolenkim
banyak mengandung air.kolenkim terdapat di dalam batang, daun , bunga, buah dan
akar. Kolenkim berkembang terutama jika mendapat sinar. Kolenkim tidak terdapat
dalam batang dan daun monokotil yang sklerenkimnya berkembang pada umur awal.
Kolenkim biasanya di bentuk tepat di bawah epidermis, tetapi dalam hal
khususterdapat satu atau dua lapisan parenkim di antara epidermis dan kolenkim.
Apabila kolenkim tepat di bawah epidermis, seringkali dinding epidermis juga
menebal dengan cara yang sama dengan dinding sel kolenkim. Pada batang,
kolenkim terdapat sebagai suatu silinder atau berbentuk pipa memanjang atau
membujur. Pada daun, kolenkim terdapat pada satu atau kedua sisi tulang daun,
dan sepanjang tepi daun.
Ukuran
dan bentuk sel kolenkim beragam. Ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel
parenkim , atau panjang seperti serabut dengan ujung meruncing. [7]
b)
Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah sel dengan
dinding sekunder tebal yang mengandung lignin atau tidak. Tidak seperti
kolenkim yang bersifat plastis, sklerenkim bersifat elastis.
Sel
sklerenkim beragam dalam hal bentuk, struktur, asal usul dan perkembangannya.
Banyak bentuk peralihan terdapat diantara sel sehingga sukar untuk
mengelompokkan tipe sklerenkim. Sklerenkim di bedakan menjadi dua, yaitu
serabut dan sklereida (sel batu ). Kedua jenis sel ini tidak dapat dipisahkan
secara jelas, tetapi biasanya serabut selnya sangat panjangdibandingkan dengan
lebarnya. Sementara sklereida beragam bentuknya, ada yang isodiametris,
memanjang dan sering kali bercabang.sel sklerenkim dewasa ada yang mempunyai
protoplas , ada yang tidak. Keragaman ini yang menyulitkan untuk membedakan
antara sel sklerenkim dan parenkim yang mengalami sklerefikasi.[8]
d. Jaringan
Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
sistem
pembuluh dari tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas xilem yang fungsi utamanya
untuk pengangkutan air dan floem yang terutama untuk pengangkutan hasil
fotosintesis. Berdasarkan kepentingan filogenetika dan fisiologi, sistem
pembuluh terutama xilem digunakan untuk pengelompokan tumbuhan. Unsur xilem
tebal, berdinding keras dan lebih mudah dikenali daripada floem. Xilem lebih
mudah menjadi fosil sehingga dapat mudah diidentifikasi. Bryophyta belum
mempunyai jaringan pengangkut , tetapi mempunyai sel khusus yang berfungsi
untuk pengangkutan air , yaitu hidroida[9].
1. Xilem
Xilem
adalah jaringan rumit yang terdiri atas berbagai type sel. Sel yang terpenting
adalah unsur pembuluh, yang terdiri atas sel tidak hidup yang fungsi utamanya
untuk pengangkutan air, dan pada tahap tertentu berfungsi sebagai penguat. Pada
xilem terdapat serabut dan sering kali juga sklereida. Selain itu juga terdapat
sel parenkim yang berfungsi sebagai penyimpan. Xilem berkembang dengan
diferensiasi secara terus menerus dari unsur baru yang dihasilkan oleh
prokambium[10]
2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel
pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal
terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer
berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium.
Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan
metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan
metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan
yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera
kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit
dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang
berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jaringan tumbuhan
merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan
defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme
tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi
itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Macam- macam jaringan tumbuhan
:
Jaringan tumbuhan
dapat dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem/muda
2. Jaringan dewasa
a.
Jaringan penutup
b.
Jaringan parenkim
c.
Jaringan penguat
d.
Jaringan pengangkut atau pembuluh
B. Saran
Demikian yang dapat
kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sri
mulyani. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta
: KANISIUS.
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html
[3]http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html di unduh pada 19:57
Tidak ada komentar:
Posting Komentar