Jumat, 04 Desember 2015

JARINGAN PADA TUMBUHAN



JARINGAN PADA TUMBUHAN


  BAB I
PENDAHULUAN

A.              Latar belakang.
Sama halnya seperti hewan, tumbuhan juga memiliki banyak sel. Dari gabungan banyak sel atau bahkan berjuta- juta sel tersebut membentuk jaringan yang masing – masing memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda.

B.       Rumusan masalah.
Membahas beberapa pokok materi mengenai sistem jaringan pada tumbuhan dan apa saja jaringan yang ada pada sebuah tumbuhan.
a.       apakah pengertian dari jaringan pada tumbuhan ?
b.      apa saja macam – macam dari jaringan tumbuhan ?

C.      Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini :
a.       mengetahui pengertian dari jaringan pada tumbuhan
b.      mengetahui macam – macam jaringan pada tumbuhan



BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Jaringan Pada Tumbuhan
Jaringan adalah sekelompok sel yang dengan asal usul, struktur, dan fungsi yang sama[1]. Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya, organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.[2]

B.    Macam – Macam Jaringan
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1.  Jaringan meristem/muda
2.  Jaringan dewasa

1.      Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda , sitoplasmanya penuh , mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa. Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

A.    Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem ini pada tumbuhan pada bagian organ yang paling muda. Merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embriona/tunas/ lembaga mempunyai kemampuan untuk membelah, memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
·         jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
·         letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
·         Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
·         jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar.

B.     Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnyaPertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
1.      Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
2.      Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
3.      Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang[3].
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melakukan totipotensi, jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu
a.        Jaringan penutup
Jaringan penutup terdiri atas sel epidermis dan turunannya. Fungsi jaringan penutup adalah[4]
1.      Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air yang berlebihan.
2.      Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis
3.      Menjaga atau mengatur tubuh tumbuhan.

Epidermis
   Sel epidermis merupakan lapisan terluar dari daun, bunga, buah , biji , batang dan akar sebelum mengalami penebalan sekunder. Secara fungsi dan morfologi , sel epidermis tidak seragam, ada yang bermodifikasi menjadi semacam rambut, sel penutup stomata, dan sel lain yang khusus.
Adapun Struktur jaringan epidermis, yaitu epidermis biasanya terdapat di seluruh organ hidup yang tidak mempunyai penebalan sekunder. Beberapa tumbuhan seperti monokotil yang hidupnya lama, tidak mempunyai penebalan sekunder, epidermis di gantikan oleh jaringan gabus. Pada spermatophyta, epidernis terdiri atas selapis sel tunggal. Namun pada tumbuhan tertentu mempunyai beberapa lapisan sel, yang secara morfologi berbeda dengan jaringan dasar di bagiasn dalam , dan di temukan di sebelah dalam lapisan permukaan. Dinding sel epidermis tebalnya berbeda- beda , ada yang berdinding tipis, ada yang tebal dan ada dinding periklinnya lebih tebal daripada dinding antiklin. Pada biji, sisik dan helai daun tertentu , misalnya helai daun conifer ,dinding sel epidermis sangat tebal dan berlignin.[5]
 
b.    Jaringan Parenkim
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim..
Parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh tumbuhan. Istilah parenkim umumnya menunjuk pada suatu jaringan yang kekhususannya relatif kecil dan mempunyai fungsi fisiologi yang sangat beragam dalam tumbuhan. Sel parenkim masih mampu membelah, bahkan pada sel dewasa.mereka memainkan peran penting dalam proses menutup luka dan regenerasi. Sel parenkim dewasa dapat menghasilkan keaktifan meristematis jika lingkungannya sengaja diubah. Penelitian baru – baru ini menunjukkan bahwa sekelompok kecil sel parenkim , atau bahkan suatu sel , jika ditumbuhkan pada biakan media yang benar, dapat menghasilkan tumbuhan yang akan berbungan dan menghasilkan biji. Secara filogenetik, parenkim tubuh primer dianggap sebagai jaringan primitif, karena pada tumbuhan multisel tingkat rendah hanya terdiri atas jaringan parenkim saja. Secara ontogen , parenkim dapat juga dianggap primitif karena selnya secara morfologi sama dengan sel meristem.
Dinding sel parenkim dasar, termasuk mesofil daun , relatif tipis dan dikelompokkan sebagai dinding primer. Pada dinding, biasanya terdapat plasmodelmata yang sering kali terpusat dalam noktah primer yang sering kali tersebar dalam dinding.
Parenkim primer berkembang dari meristem dasar yang berhubungan dengan unsur pembuluhprokambium atau kambium. Felogen pada kebanyakan tumbuhan juga menghasilkan parenkim (feloderm). Parenkim terdiri atas sel hidup dengan berbagai bentuk dan fungsi fisiologi yang berbeda.
Sebagian besar tumbuhan, seperti empulur, semua atau hampir semua korteks akar dan batang.perisikel, mesofil daun, dan daging buah, terdiri atas parenkim . sel parenkim juga terdapat dalam floem dan xilem.
Kebanyakan bentuk sel parenkim bersisi banyak (polihedral). Sel parenkim memanjang di jumpai dalam jaringan polisade daun dan pada jari- jari empulur. Sel parenkim yang berongga terdapat pada permukaan spons dan pada parenkim palisade Lilium.
Sel parenkim bersisi banyak dengan ukuran sedang biasanya mempunyai 14 sisi. Pada sel yang lebih kecil, jumlah sisinya semakin berkurang, sedangkan pada sel yang lebih besar, jumlah sisinya semakin banyak. Jumlah dan ukuran ruang antar sel terjadi sebagai akibat dari jumlah sisi polihedral.
Berdasarkan fungsinya, ada beberapa macam parenkim , antara lain :
a.                   klorenkim
adalah sel parenkim yang berisi kloroplas dan berfungsi untuk fotosintesis. Sel ini biasanya mempunyai sebuah atau bebrapa vakuola. Misalnya parenkim palisade pada daun karet.

b.                   parenkim penimbun
adalah sel parenkim yang biasanya berisi leukoplas  (cadangan makanan )seperti karbohidrat , protein dan lemak.sel parenkim ini dapat menyimpan bahan cadangan yang berbeda sebagai larutan didalam vakuola, dalam bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma. Sel – sel parenkim penimbun tersusun rapat , tanpa ruang antar sel.parenkim penimbun biasanya terdapat pada empulur batang , akar, umbi , rimpang , buah dan endosperm biji. Misalnya , parenkim penimbun pada pisang.

c.                   parenkim air
parenkim air umumnya terdapat pada tubuh tumbuhan yang hidup di daerah kering ( xerofit), tumbuhan epifit seperti orchidaceae, dan tumbuhan sukulen. Umumnya , sel berukuran besar, berdinding tipis , lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung hanya sedikit kloroplas atau bahkan tidak ada sama sekali. Sel penyimpan air mempunyai vakuola besar yang berisi cairan berlendir. Senyawa berlendir ini tampaknya dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan juga terdapat dalam sitoplasma maupun dinding sel.
Sel parenkim penyimpan air sebagai bahan cadangan juga terdapat pada umbi kentang , yang menyuplai air pada bagian tumbuhan yang sedang mulai berkembang dan pada proses pembentukan batang.
d.                  Aerenkim
Sel- sel aerenkim mempunyai banyak ruang antarsel yang berkembang maksimum. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan yang tumbuh di tempat yang banyak mengandung air dan tumbuhan yang habitatnya di air (hidrofit ). Jaringan ini penting untuk pertukaran udara. Misalnya pada enceng gondok[6].

c.    Jaringan Penguat/Penyokong
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu
                     a)  Jaringan Kolenkim
Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penyokong pada organ muda yang sedang tumbuh, pada tumbuhan menerna dan pada organ dewasa. Kolenkim bersifat plastis sehingga dapat meregang secara irreversibel (tidak kembali ke bentuk semula) dengan adanya pertumbuhan organ. Kolenkim dewasa kurang plastis, lebih kuat, tetapi lebih mudah rusak daripada kolenkim muda. Ada hubunga fisiologi dan morfologi antara kolenkim dan parenkim. Pada tempat kedua jaringan tersebut berdampingan terdapat bentuk peralihan antara type kolenkim dan parenkim.
Kolenkim seperti halnya parenkim dapat berisi kloroplas. Kolenkim yang kolenkim yang mirip dengan parenkim berisi banyak kloroplas, sedangkan kolenkim khusus yang terdiri atas sel yang sempit memanjang, hanya sedikit atau tidak mengandung kloroplas sama sekali.
Dinding sel terdiri atas selulosa, sejumlah besar pektin, dan hemiselulosa, tetapi tidak mengandung lignin. Senyawa pektinnya bersifat hidrofil sehingga dinding kolenkim banyak mengandung air.kolenkim terdapat di dalam batang, daun , bunga, buah dan akar. Kolenkim berkembang terutama jika mendapat sinar. Kolenkim tidak terdapat dalam batang dan daun monokotil yang sklerenkimnya berkembang pada umur awal. Kolenkim biasanya di bentuk tepat di bawah epidermis, tetapi dalam hal khususterdapat satu atau dua lapisan parenkim di antara epidermis dan kolenkim. Apabila kolenkim tepat di bawah epidermis, seringkali dinding epidermis juga menebal dengan cara yang sama dengan dinding sel kolenkim. Pada batang, kolenkim terdapat sebagai suatu silinder atau berbentuk pipa memanjang atau membujur. Pada daun, kolenkim terdapat pada satu atau kedua sisi tulang daun, dan sepanjang tepi daun.
Ukuran dan bentuk sel kolenkim beragam. Ada yang berbentuk prisma pendek, mirip sel parenkim , atau panjang seperti serabut dengan ujung meruncing. [7]

          b) Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah sel dengan dinding sekunder tebal yang mengandung lignin atau tidak. Tidak seperti kolenkim yang bersifat plastis, sklerenkim bersifat elastis.
Sel sklerenkim beragam dalam hal bentuk, struktur, asal usul dan perkembangannya. Banyak bentuk peralihan terdapat diantara sel sehingga sukar untuk mengelompokkan tipe sklerenkim. Sklerenkim di bedakan menjadi dua, yaitu serabut dan sklereida (sel batu ). Kedua jenis sel ini tidak dapat dipisahkan secara jelas, tetapi biasanya serabut selnya sangat panjangdibandingkan dengan lebarnya. Sementara sklereida beragam bentuknya, ada yang isodiametris, memanjang dan sering kali bercabang.sel sklerenkim dewasa ada yang mempunyai protoplas , ada yang tidak. Keragaman ini yang menyulitkan untuk membedakan antara sel sklerenkim dan parenkim yang mengalami sklerefikasi.[8]



d.   Jaringan Pengangkut/ Jaringan Pembuluh
sistem pembuluh dari tumbuhan tingkat tinggi terdiri atas xilem yang fungsi utamanya untuk pengangkutan air dan floem yang terutama untuk pengangkutan hasil fotosintesis. Berdasarkan kepentingan filogenetika dan fisiologi, sistem pembuluh terutama xilem digunakan untuk pengelompokan tumbuhan. Unsur xilem tebal, berdinding keras dan lebih mudah dikenali daripada floem. Xilem lebih mudah menjadi fosil sehingga dapat mudah diidentifikasi. Bryophyta belum mempunyai jaringan pengangkut , tetapi mempunyai sel khusus yang berfungsi untuk pengangkutan air , yaitu hidroida[9].
1.    Xilem
Xilem adalah jaringan rumit yang terdiri atas berbagai type sel. Sel yang terpenting adalah unsur pembuluh, yang terdiri atas sel tidak hidup yang fungsi utamanya untuk pengangkutan air, dan pada tahap tertentu berfungsi sebagai penguat. Pada xilem terdapat serabut dan sering kali juga sklereida. Selain itu juga terdapat sel parenkim yang berfungsi sebagai penyimpan. Xilem berkembang dengan diferensiasi secara terus menerus dari unsur baru yang dihasilkan oleh prokambium[10]

2. Floem
Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring / sel pengantar, parenkim dan serabut / serat floem. Berdasarkan asal terbentuknya terbagi menjadi floem primer dan floem sekunder. Floem primer berasal dari prokambium sedangkan floem sekunder berasal dari kambium. Berdasarkan proses terbentuknya floem primer terdiri dari protofloem dan metafloem. Protofloem adalah floem primer yang pertama kali terbentuk sedangkan metafloem terbentuk kemudian. Protofloem menjadi dewasa dalam bagian tumbuhan yang masih mengalami pembentangan. Elemen tapis membentang dan segera kehilangan fungsinya. Elemen floem primer pada Anggiospermae biasanya sempit dan tidak menyolok. Sel pengantar tidak selalu ada. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Macam- macam jaringan tumbuhan :
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
1.  Jaringan meristem/muda
2.  Jaringan dewasa
a.       Jaringan penutup
b.      Jaringan parenkim
c.       Jaringan penguat
d.      Jaringan pengangkut atau pembuluh

B.     Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami khususnya juga para pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sri mulyani. 2006.  Anatomi Tumbuhan.  Yogyakarta :  KANISIUS.
http://zonemakalah.blogspot.com/2012/03/jaringan-meristem-dalam-struktur.html







[1] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.83
[4] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.132
[5] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.133
[6] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.108-114
[7] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.115-116
[8] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.119
[9] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.157
[10] Srimulyani. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Kanisius. 2006. Hal.158

Tidak ada komentar:

Posting Komentar