Sabtu, 27 Oktober 2012

Aborsi renggut Hak Hidup

     Indonesia adalah negara yang demokratis dan selain itu juga Indonesia sebagai negara hukum, sebagai negara demokratis, di Indonesia sangat menjunjng tinggi Hak Asasi  Manusia (HAM), dan Hak tersebut dilindungi dalam Undang-Undang seperti pada UU tahun 1999 No 39 dan bagi yang merampas hak orang lain akan diberi hukuman. Akan tetapi masih ada beberapa orang yang merampas hak orang lain tersebut misalnya pembunuhan, padahal setiap manusia memiliki hak untuk hidup, bahkan bayi yang belum lahirpun mempunyai hak hidup, dan dilarang untuk aborsi. Di Indonesia, abors dilarang sesuai dengan Undang-undang dan KUHP, seperti Pada Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 75, dan juga pada KUHP pasal 229.
Akan tetapi Aborsi di Indonesia masih sering terjadi, mengapa demikian? Banyak faktor pemicu wanita menggugurkan kandungannya salah satunya adalah hamil sebelum nikah dan selain itu banyak juga wanita belum siap memiliki anak karena takut mengganggu kariernya.
Contoh dari kasus aborsi yaitu: Di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Kepala Dinas Kesehatan di daerah tersebut mengaku cukup terkejut dengan survey yang dilakukan terhadap perilaku seks bebas di wilayah ini. Hasilnya, 60 persen perilaku seks bebas berakhir dengan menggugurkan kandungan (aborsi) http://www.tribunnews.com
     Aborsi sangat tidak baik untuk kesehatan dan bahkan menyebabkan kematian. Sehingga wanita harus dapat menjaga diri serta befikir seribu kali untuk melakukan aborsi, Anak adalah Anugrah dari Tuhan, maka Jagalah dan juga anak yang belum lahir pun mempunyai hak untuk hidup.

Selasa, 16 Oktober 2012

RADIKALISME

     Indonesia adalah negara yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Terdapat berbagai macam Suku, Budaya, dan Agama. Indonesia menganut asas Demokrasi yang mana kekuasaan berada di tangan Rakyat, akan tetapi di Era globalisasi saat ini muncul gerakan yang akan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan merusak pedoman bangsa yaitu Beneka Tunggal Ika. Yang mana gerakan tersebut mengatas namakan gerakan keagamaan yang pada agama islam di sebut Jihad.
    Menurut penetapan Presiden NO.1/PNP/1965 dan UU No5 tahun 1969 tentang pencegahan menyalahgunakan da penodaan agama, di Indonesia agama-agama yang dianut sebagian besar masyarakat adalah agama Islam, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghuchu, akan tetapi agama lain juga dapat berkembang di Indonesia karena pada UUD 1945 pasal 29 diterangkan tentang kebebasan beragama dan tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
     Sesungguhnya, Islam adalah agama yang memberikan rasa aman, nyaman, dan tentram tidak hanya kepada umatnya saja, akan tetapi kepada semua mahluk, Dan agama yang Rahmatan lil Alamin, moderat, toleran, berkeadilan, kemanuisaan, dan mendahulukan kemaslahatan. Dalam kitab suci Al-Qur’an sudah banyak di jelaskan tentang hal ini.
     Menurut Yusuf Effendi. Tidak satupun ajaran dalam Islam mengajarkan kepada Umatnya untuk membenci dan melukai mahluk lain, kalaupun ada itu sebagian kecil dari suatu upaya pencegahan masalah yang dilakukuan umatnya bukan ajarannya.
     Radikalisme yaitu aliran yang keras pada sunsunan kepolitikan yang menuntut suatu perubahan dalam negara secara kasar dan derastis. Aliran ini mengakibatkan pandangan atau sigma buruk yang dimunculkan masyarakat terhadap agama Islam, kesalah fahaman mempengaruhi munculnya aliran Redikalisme Islam di Indonesia.
     Gerakan radikalisme dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu:
1.    Mengoptimalkan peran ulama’, kiai, ustadz dan guru-guru agama, untuk mendakwakan nilai-nilai luhur agama islam.
2.    Keluarga memberikan pendidikan yang benar tentang agama, sehingga orang tua harus di bekali pengetahuan tentang kebangsaan.
3.    Dilakukan gerakan deradikalisasi dengan pendekatan-pendekataan lunak melalui pengetehuan dan revitalisme implementasi  nilai-nilai pancasila sebagai ideologi kehidupan bernegara.
4.    Menagkap Oknum-oknum penyebaran aliran Redialisme dan memberi pengetahuan padanya tentang nilai-nilai pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan bernegara.

SANG BADUT (Filosofisku)

Siapakah aku??.........
Seorang wanita yang luar biasa yang Allah ciptakan di muka bumi ini dengan lantaran ayah dan bundaku. Semua orang pasti mempunyai keistimewaan sendiri, itulah yang membedakan aku dengan wanita yang lain. Orang tuaku memberi nama yang artinya sangat indah dan bagus bagiku.

Taukah anda siapakah namaku?? Namaku adalah BADUT
Badut selalu membuat orang senang,
Badut selalu membuat orang tertawa,
Badut selalu membuat hal yang menarik,
Badut selalu membuat hal yang menakjubkan,
Badut selalu tersenyum pada dunia,
Badut  selalu membuat hal yang membuat orang melihatya.

Aku bangga dengan arti nama yang diberikan oleh orang tuaku, nama adalah do’a dari orang tuaku, terima kasih ayah dan bunda, semoga aku bisa menjadi orang yang seperti Badut.

Senin, 15 Oktober 2012

TERWUJKAH CITA-CITAKU DI EMPAT TAHUN MENDATANG??..

Bayangan lulus kuliah sudah terbayang sejak sebelum ku diterima di salah satu IAIN di indonesia. Walaupun ku tak bisa meraih cita-cita yang paling ku inginkan, tapi masih ada cita-cita lain yang dapat ku kejar. Seorang guru yang benar-benar guru itulah cita-citaku.
Sejak di terima di IAIN, sempat hati ini merasakan keraguan dengan jurusan yang ku pilih, keraguan itu bukan karena aku tidak diterima tapi orang di sekelilingku yang selalu meremehakan jurusan yang ku pilih, namun ku terus mencoba memantapkan hati ini, dan sekarang ku benar-benar yakin dengan pilihanku.
Menjadi seorang guru adalah hal yang mulia bagiku, walaupun tak ada orang yang berprofesi jadi guru(tanpa kerja sampinan) yang kaya. Sebagai seorang wanita kebanyakan, saya juga menginginkan suatu hal yang bersifat keduniawian. Saya juga ingin membuat usaha sampingan. Dan juga sebagai wanita saya juga membutuhkan seorang imam dalam kehidupan saya.
Cita-cita saya bukan hanya berprofesi menjadi guru, akan tetapi ingin mengantarkan anak didikku dalam ke suksesan dengan memotifasi dan mendidik ilmu pengetahuan juga ilmu agama pada mereka, sehingga anak didikku tidak hanya menjadi  seorang yang sukses tapi juga orang yang mempunai budi pekerti,dan beriman.
Jika saya menjadi guru, yang saya harapkan bukanlah gajinya tapi yang saya inginkan adalah melihat anak didik saya sukses dan berakhlak mulia, karena itu adalah prioritasku.